BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Berbicara tentang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kemiskinan tidak mustahil kita akan melihat ke masa lampau atau
masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Yang mungkin permasalahannya
adalah kontinuitas dan perubahan, harmoni dan disharmoni.
Bahasa
“ilmu pengetahuan” sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terdiri
dari dua kata yaitu “ilmu” dan “pengetahuan”. Namun, berbicara tentang
pengetahuan saja akan menghadapi berbagai masalah, seperti kemampuan kita dalam
memahami fakta pengalaman dan dunia realitas, hakihat pengetahuan, kebenaran,
kebaikan, membentuk pengetahuan, sumber pengetahuan dan sebagainya.
Teknologi dalam penerapannya sebagai
jalur utama yang dapat menyonsong masa depan, sudah diberi kepercayaan yang
mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia, meskipun mempunyai dampak
sosial yang muncul sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi
itu.
Kemiskinan sendiri merupakan tema
sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh
kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat adil dan
makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan
lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam
lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan
(ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi
kemiskinan di tengah masyarakat.
1.2
Batasan Masalah
Pada
makalah ini, saya akan membahas mengenai pengertian IPTEK dan kemiskinan,
dampak positif dan negatif dari pengembangan IPTEK serta pengaruh dari IPTEK
dengan kemiskinan tersebut.
1.3
Tujuan
Penulisan
Untuk mengetahui pengertian dari
IPTEK dan kemiskinan, dapat mengetahui dampak positif dan negatif dari
pengembangan iptek itu sendiri serta dapat mengetahui pengaruh dari
perkembangan IPTEK dengan kemiskinan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu
Pengetahuan, Teknologi Dan Kemiskinan
A.
Ilmu Pengetahuan
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman
pendapat, bahwa “ilmu” itu selalu tersusun dari pengetahuan secara
teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan
sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan akumulatif. Sedangkan
dalam memberikan pengertian pada “pengetahuan”, Bacon dan David Home,
menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin, Immanuel Kant menyatakan
bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman, sedangkan
teori Phyrro menjelaskan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Dari pandangan diatas, kita
memperoleh sumber-sumber pengetahuan yaitu : ide, kenyataan, kegiatan akal
budi, pengalaman atau meragukan karena tidak adanya sarana untuk mencapai
pengetahuan yang pasti. Sedangkan secara umum, dapat diartikan bahwa
pengetahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan, dan penerangan-penerangan
yang keliru.
Dari pengertian ilmu dan pengetahuan
di atas, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu
dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya.
Unsur
pokok dalam suatu ilmu pengetahuan adalah :
- Pengetahuan, sebagaimana pengertian di atas.
- Tersusun secara sistematis. Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanyalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan. Sistematik berarti urutan-urutan strukturnya tersusun sebagai suatu kebulatan. Sehingga akan jelas tergambar apa yang merupakan garis besar dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Sistem tersebut adalah sistem konstruksi yang abstrak dan teratur. Artinya, setiap bagian dari suatu keseluruhan dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Abstrak berarti bahwa konstruksi tersebut hanya ada dalam pikiran, sehingga tidak dapat diraba ataupun dipegang. Ilmu pengetahuan harus bersifat terbuka artinya dapat ditelaah kebenarannya oleh orang lain.
- Menggunakan pemikiran yaitu menggunakan akal sehat. Pengetahuan didapatkan melalui kenyataan dengan melihat dan mendengar serta melalui alat-alat komunikasi.
- Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau masyarakat umum.
Ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan,
harus diketahui oleh umum sehingga dapat diperiksa dan dikontrol umum yang
mungkin berbeda pemahamannya.
Dari sudut penerapannya, ilmu
pengetahuan dibedakan antara ilmu pengetahuan murni dan ilmu
pengetahuan terapan. Ilmu pengetahuan murni bertujuan membentuk dan
mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak untuk mempertinggi mutunya. Ilmu
pengetahuan terapan bertujuan menggunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan
tersebut ke dalam masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam kehidupan di dunia ini,
manusia tidak akan pernah lepas dari keterkaitan dengan pemanfaatan ilmu
pengetahuan. Sebagai fithrah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain
adalah adanya akal pikiran manusia yang menjadi dasar munculnya ilmu
pengetahuan. Dalam hidup ini, manusia selalu menggunakan ilmu pengetahuan untuk
mempermudah kegiatan mereka. Ilmu pengetahuan selain tersusun secara sistematis
dengan menggunakan kekuatan pemikiran juga harus mengandung nilai etis dan
moral. Yaitu bermakna, berarti atau berguna bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan
ilmu pengetahuan hendaknya didasari pada hal-hal yang asasi, untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia. Ilmu pengetahuan yang tidak dilandasi dengan etika dan
moral hanya akan membawa penderitaan bagi orang lain. Karenanya, alangkah
sangat bijaksana apabila manusia dapat memanfaatkan ilmunya untuk mempelajari
berbagai gejala atau peristiwa yang mempunyai manfaat bagi manusia.
Dunia modern saat ini tidak bersikap
netral terhadap penyelidikan ilmiah, sebab manusia hidup dalam satu dunia,
hasil ilmu pengetahuan harus membawakan manfaat bagi kehidupan manusia bukan
penderitaan. Manusia dalam pekerjaan ilmiah tidak hanya bekerja dengan akal
budi saja, melainkan dengan seluruh eksistensinya dengan seluruh keberadaannya,
dengan hatinya dan dengan panca inderanya. Sehingga manusia dalam mengambil
keputusannya, membuat pilihannya terlebih dahulu mendapatkan pertimbangan
dengan ajaran agama, nilai etika dan norma kesusilaan.
Konteks ilmu dengan ajaran agama
dalam rangka meningkatkan ilmuwan itu sendiri sejajar dengan orang yang beriman
pada derajat yang tinggi, sebagai pemegang amanat khalifah di muka bumi.
B. Tekhnologi
Menurut
Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang
diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang
memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan.
Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu
tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu
tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.
Yang
dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi
tiga syarat utama yaitu :
a.
Persyaratan Teknis, yang termasuk di dalamnya adalah :
~
memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin
bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan
impor.
~
jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang
ada.
~
menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan,
sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
~ memperlihatkan
tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b. Persyaratan
Sosial, meliputi :
~
memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
~ menjamin timbulnya
perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
~ menekan seminimum
mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan
bertambahnya pengangguran.
~ membatasi
sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam
batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan
sosial dan budaya yang dinamis.
c.
Persyaratan
Ekonomik, yaitu :
~ membatasi sedikit
mungkin kebutuhan modal
~ mengarahkan
pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan
nasional
~ menjamin agar
hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen
~ dapat mengarahkan
lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
Teknologi, selain menimbulkan
dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan
kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika tidak
dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi adalah
kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah,
masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan
dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
C.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan
menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
- Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
- Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
- Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik
Usaha
memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang
memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara
ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai
manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya.
Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja
dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
2.2 Dampak
Positif Dan Negatif Dari Pengembangan
IPTEK
a. Dampak Positif dari Pengembangan IPTEK.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif, maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif, maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
b. Dampak
Negatif dari Pengembangan IPTEK.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Berikut adalah dampak negatif dari
perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang
saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan :
Ø Kesenjangan Sosial.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.
Ø Kerusakan Lingkungan Alam.
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain : ----
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain : ----
-Kemerosotan kualitas dan
kuantitas sumber daya alam
Merosotnya
kualitas dan kuantitas SDA yang berlebihan melampaui kemampuan, sehingga alam akan
sulit dipulihkan. Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan
kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai
praktek teknologi yang mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung jawab
karena semata-mata untuk kemewahan. Akibatnya SDA kita menjadi menipis.
Kualitas SDA yang mengalami kemunduran cukup parah adalah sumber daya air. Di
berbagai wilayah, baik air tawar maupun air laut milai mengalami pencemaran
karena tercampur dengan logam berat, bakteri dll. Sumber air tanah juga mulai
tercemar oleh campuran air laut. Contohnya air di Jakarta sudah meresap sejauh
5-8 km dari pantai.
-Pencemaran pada berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari
sumber
Daya alam
seperti air, udara, tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di sebabkan oleh
limbah, terutama dari kawasan industri. Pencemaran yang paling dikhawatirkan
adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya seperti industri pestisida dan
timbulnya limbsh B3 (bahan racun berbahaya) dari kawasan industri. Apabila
keadaan ini terus-menerus berlangsung maka akan timbul permasalahan yang baru,
yang dapat berakibat fatal pada lingkungan khususnya manusia. Bukan hanya
kemiskinan yang ditimbulkan namun juga tingkat kematian yang akan semakin
meningkat, akibat dari peurunan fungsi SDA.
-Meningkatnya lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi
Akibat adanya efek rumah kaca,
menyebabkan lapisan gas CO2 menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari
pengunaan energi minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi
bisa berakibat meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu,
bumi menjadi sangat panas, dan hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran hutan
di Indonesia, karena notabene Indonesia banyak terdapat hutan. Akibat dari
kebakaran hutan tentu saja sangat berdampak pada lingkungan, pencemaran udara,
serta semakin menipisnya SDA, khususnya hutan di Indonesia. Hal ini tentu saja
akan mempengaruhi, Indonesia yang dulunya merupakan negara yang kaya akan hutan
dan hasil-hasil di dalamnya, maka lama-kelamaan akan menjadi negara miskin. Dan
pastinya rakyatlah yang akan menanggung kemiskinan tersebut.
-Adanya hujan asam Industri
Khususnya
pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan penggunaan energi minyak,
batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton SO2, NO2 dan CO2. hal ini akan
berakibat turun hujan asam . air hujan dengan kadar keasaman yang tinggi akan
merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam (jembatan, dan rel kerata api). Bahkan
kerusakan pada bangunan dari beton dan marmer menjadi cepat rusak. Apabila hal
ini terjadi tanpa ada tindak lanjut dari pemerintah atau pihak yang terkait,
maka akan timbul berbagai masalah baru.akibat dari rusaknya jembatan misalnya
akan memutus akses jalan dan jalur distribusi barang dan jasa ke masyarakat.
Tentu saja masyarakat akan kekurangan berbagai bahan kebutuhan baik barang
maupun jasa, hal ini akan merembet pada masalah kemiskinan.
-Lubang lapisan ozon
Lapisan tipis ozon pada ketinggian 30
km di atas bumi makin menipis. Bahkan di beberapa tempat telah terjadi
kerusakan /berlubang. Padahal lapisan ozon berfungsi menahan 99% dari radiasi
sinar ultra violet yang berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena
bahan kimia, gas penyemprot minyak wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya
lapisan ozon dapat menimbulkan kanker kulit, kerusakan mata dan kerusakan
tanaman budidaya. Seperti akibat yang lain dari kemajuan iptek, misalnya pada
kerusakan tanaman budidaya, akibat dari hal ini maka pemilik darri tanaman
tersebit akan merugi, mau tidak mau apabila tidak mempunyai solusinya akan
menjadi miskin.
-Adanya bencana banjir
Bencana banjir terjadi karena ulah
manusia yang tidak peduli dengan kelestarian lingkunagan. Hanya karena ingin mengejar
keuntungan, manusia melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi
kepentingan bisnis, daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai
bangunan. Akibat paling fatal dari bencana banjir adalah kemiskinan. Hal ini
jelas karena banyak korban banjir yang dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat
tinggal untuk menghidupi anggota keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena
banjir.
Ø Khawatiran Manusia Terhadap
Persenjataan Kimia Dan Nuklir.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
Ø Kriminalitas, Kenakalan Remaja.
Perkembangan dan penerapan iptek
telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang
termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk tingkah
laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah
satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada
umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari
luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan
berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media
massa.
Ø Kriminalitas, Pengangguran dan
Kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan baik barang dan jasa, karena tidak mempunyai pekerjaan lagi maka banyak orang mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya/ melakukan tindak kriminal ( merampok, mencopet,menjambret ,dll).
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan baik barang dan jasa, karena tidak mempunyai pekerjaan lagi maka banyak orang mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya/ melakukan tindak kriminal ( merampok, mencopet,menjambret ,dll).
2.3 Pengaruh
IPTEK dengan Kemiskinan
lmu
Pengetahuan dan Teknologi atau yang biasa disebut IPTEK, merupakan sebuah ilmu
yang membahasa tentang pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia. Kemiskinan
adalah suatu keadaan dimana suatu masyarakat tidak mengetahui ilmu pengetahuan
dalam dirinya shingga mereka tidak memiliki sifat dasar rajin dan hemat.
IPTEK memiliki hubungan yang sangat erat dengan kemiskinan pada saat ini. Di era globalisai ini pun IPTEK semakin meningkat sedangkan kemiskinan semakin merajalela. IPTEK yang semakin berkembang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang memiliki uang yang cukup. Ini sangat miris apabila dihubungkan dengan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Mereka tidak dapat merasakan IPTEK yang semakin berkembang.
Bagaimana mengatasi hal ini bagi setiap orang-orang miskin? Mereka hanya perlu berusaha kuat agar tidak ketinggalan informasi tengan pengetahuan dan teknologi. Banyak usaha yang dapat mereka lakukan, mereka mungkin bisa menumpang menonton televisi di rumah tetangga mereka. Hal ini tidaklah sulit asalkan mau berusaha untuk mendapatkan IPTEK yang terbaru. Perlu diingatkan hal ini harus dilakukan dengan cara yang halal.
Apabila hal yang di atas dilakukan, maka kemiskinan tidak perlu ditakutkan lagi dengan hubungannya dengan IPTEK. Sesungguhnya yang sangat berpengaruh besar bukanlah IPTEK, tetapi pola pikir pejabat-pejabat tinggi yang sering melakukan korupsi. Bayangkan bila dana-dana tersebur dialirkan untuk membantu para orang-orang miskin dalam menjalankan kehidupannya. Jika semakin cepat dikerjakan maka fasilitas IPTEK kepada orang-orang miskin agar segera terpecahkan.
Jadi, IPTEK akan memicu seseorang keluar dari kebiasaan yang lam menjadi hal yang baru bagi dirinya. Hal ini perlu diterapkan kepada faktor kemiskinan sehingga orang tersebut tidak lagi terjauhi dari informasi pengetahuan dan teknologi yang berlaku.
IPTEK memiliki hubungan yang sangat erat dengan kemiskinan pada saat ini. Di era globalisai ini pun IPTEK semakin meningkat sedangkan kemiskinan semakin merajalela. IPTEK yang semakin berkembang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang memiliki uang yang cukup. Ini sangat miris apabila dihubungkan dengan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Mereka tidak dapat merasakan IPTEK yang semakin berkembang.
Bagaimana mengatasi hal ini bagi setiap orang-orang miskin? Mereka hanya perlu berusaha kuat agar tidak ketinggalan informasi tengan pengetahuan dan teknologi. Banyak usaha yang dapat mereka lakukan, mereka mungkin bisa menumpang menonton televisi di rumah tetangga mereka. Hal ini tidaklah sulit asalkan mau berusaha untuk mendapatkan IPTEK yang terbaru. Perlu diingatkan hal ini harus dilakukan dengan cara yang halal.
Apabila hal yang di atas dilakukan, maka kemiskinan tidak perlu ditakutkan lagi dengan hubungannya dengan IPTEK. Sesungguhnya yang sangat berpengaruh besar bukanlah IPTEK, tetapi pola pikir pejabat-pejabat tinggi yang sering melakukan korupsi. Bayangkan bila dana-dana tersebur dialirkan untuk membantu para orang-orang miskin dalam menjalankan kehidupannya. Jika semakin cepat dikerjakan maka fasilitas IPTEK kepada orang-orang miskin agar segera terpecahkan.
Jadi, IPTEK akan memicu seseorang keluar dari kebiasaan yang lam menjadi hal yang baru bagi dirinya. Hal ini perlu diterapkan kepada faktor kemiskinan sehingga orang tersebut tidak lagi terjauhi dari informasi pengetahuan dan teknologi yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol
dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
2. Teknologi
adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan
semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada
3. Kemiskinan
yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan
orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat
yang bersangkutan.
4. Ada
kaitan yang erat antara iptek dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat
terutama pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
5. IPTEK
sangat berpengaruh untuk memberantas kemiskinan jika dikembangkan dan
dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin namun jika tidak maka
akan sebaliknya karena IPTEK pun memiliki dampak negatif yang bahkan dapat
membuat bangsa kita semakin terpuruk.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] URL :
[2] URL :
[3] URL :
[4] URL :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar