Sabtu, 29 Desember 2012

masyarakat pedesaan dan perkotaan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
            Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Selain belum ada kesepakatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan,maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur sosial atau kehidupanya. Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”,desa masih dianggap sebagai standard pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat-istiadat, kehidupan moral-susila, dan lain-lain.
            Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun,tenang,selaras,dan akur.Akan tetapi justru dengan berdekatan itulah mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal tanah, perbedaan antara kaum muda dan tua dan lain-lain.
            Melihat dari berbagai aspek yang ada, baik kita lihat secara langsung atau melalui media informasi, baik cetak maupun media elektronik, bahwa betapa fenomena hidup yang ada pada masyarakat pedesaan mulai mengalami pergeseran nilai, norma serta adat istiadat  yang tidak lagi dihiraukan oleh banyak penduduk desa yang ingin merasa kehidupannya berubah, baik ekonomi maupun status sosialnya. Pernyataan-pernyataan inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas dan singkat ini.

1.2              Batasan Masalah
                Pada makalah ini, saya akan membahas mengenai pengertian masyarakat pedesaan dan perkotaan, cirri-ciri dari mayarakat pedesaan dan perkotaan, tipe masyarakat tersebut, perbedaannya, aspek positif dan negative pada masyarakat pedesaan dan perkotaan  serta agama yang dianut oleh masyarakat tersebut.

1.3                               Tujuan Penulisan
            Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk memberi pengetahuan dan wawasan agar kita dapat memahami pengertian masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan, mengetahui ciri-ciri, tipe, perbedaan dan aspek positif & negative dari masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan, serta mengetahui agama yang dianut oleh masyrakat tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Masyarakat Desa

            Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri.
            Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
            Sedangkan menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya.
            Pengertian Masyarakat Kota

      Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini :
      a.   Wirth
            Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
b.   Max Weber
            Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
c.   Dwigth Sanderson
            Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
            Menurut konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut Kota, karena memang gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik.
2.2        Ciri – Ciri Masyarakat Pedesaan
Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:
  1. Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
  2. System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban)
  3. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.
  4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
            Ciri – Ciri Masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.   Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di       desa.
2.   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada   orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3.   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh       warga kota dari pada warga desa.
5.   Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada             faktor pribadi.
6.   Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan    individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya            terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
2.3        Tipe – Tipe Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
  1. Masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
  2. Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
·   Masyarakat nature
      yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan.
·   Masyarakat kultur
            yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya
2.4        Perbedaan Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan
            Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suatu permasalahan.
            Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.
            Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
  1. Sederhana
  2. Mudah curiga
  3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  4. Mempunyai sifat kekeluargaan
  5. Lugas atau berbicara apa adanya
  6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
  7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  8. Menghargai orang lain
  9. Demokratis dan religius
  10. Jika berjanji, akan selalu diingat
            Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
            Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
  1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
  3. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
  4. Jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
  5. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
            Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.
2.5        Aspek Positif Dan Negatif
a.   Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b.   Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.   Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat   sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.   Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.   Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan     lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a.   Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.   Di kota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah    menjadi industri kerajinan.
c.   Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d.   Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat   pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e.   Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau    untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

2.6        Agama Yang Dianut Oleh Masyrakat Pedesaan Dan Perkotaa
      Agama yang dianut oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan umumnya sama yaitu beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha. Namun yang membedakan adalah masyarakat pedesaan yang umumnya di daerah pedalaman masih mengikuti adat istiadat nenek moyang yang sering dilaksanakan
BAB III
PENUTUP

3.1        Kesimpulan
            Masyarakat Pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (Homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (Agraris), Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota, gaya hidup induvidual, jalan pikiran yang rasional dan tidak terikat adpt atau norma tertentu.
            Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota, namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik bila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa , begitu juga sebaliknya.
















DAFTAR PUSTAKA

[1]        URL :
[2]        URL :
[3]        URL :
[4]        URL :
[5]        URL :
[6]        URL :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar